Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 18 November 2013

Resensi Novel Salah Asuhan



               


·         Judul buku                  : Salah Asuhan
·         Penulis                         : Abdoel  Moeis
·         Penerbit                       : Balai Pustaka
·         Tahun terbit                 : Pertama tahun 1928 dan terakhir tahun 2012
·         Jumlah halaman           : 262
·         Resentator                   : Rara Nur Rida M.Y (Halaman 123-187)
·         Biografi pengarang     :
Abdoel Moeis adalah seorang pengarang zaman Balai Pustaka yang berasal dari daerah Minangkabau.Ayahnya orang Minang dan ibunya orang Sunda.Ia adalah seorang pejuang kebangsaan Indonesia yang sezaman dengan H.O.S Cokroaminoto dan Ki Hajar Dewantara.Sebagai seorang perintis kemerdekaan.Ia mulai menerjuni lapangan politik sejak tahun 1920 sebagai anggota indie Werbar,kemudian menjadi pemimpin Serikat Islam dan menjadi anggota Volksraad.Setelah menyelesaikan pelajarannya di sekolah rendah Belanda di Bukittinggi,ia melanjutkan pelajaran di Stovia tetapi tidak sampai selesai.Kemudia ia menjadi wartawan di Bandung.Dengan mengetengahkan tokoh Hanafi dalam roman Salah Asuhan,Abdul Moeis mengkritik sikap dan tingkah laku kaum borjuis yang kebarat-baratan dan lupa daratan.Dalam roman tersebut soal adat masih disinggung-singgung nya,bahkan dikritiknya tajam sekali.Beberapa karyanya berupa roman adalah Surapati,Robert Anak Surapati,dan Pertemuan Jodoh.





·         Ringkasan  Cerita        :

             Hanafi,laki-laki muda asli Minangkabau,berpendidikan tinggi dan berpandangan kebarat-baratan.Bahkan ia cenderung memandang rendah bangsanya sendiri.Dari kecil Hanafi berteman dengan corrie du bussee,gadis indo belanda yang amat cantik parasnya.Karena selalu bersama-sama mereka pun saling mencintai.Tapicinta mereka tidak dapat disatukan karena perbedaan bangsa.Jika orang Bumiputera menikah dengan keturunan Belanda maka mereka akan dijauhi oleh para sahabatnya dan orang lain.Corrie pun akhirnya pergi ke Betawi untuk menghindari Hanafi dan juga sekaligus untuk meneruskan sekolahnya.
            Akhirnya ibu Hanafi ingin menikahkan Hanafi dengan Rapiah.Rapiah adalah sepupu Hanafi,gadis Minangkabau sederhana yang berperangai halus,taat pada tradisi dan adatnya.Ibu Hanafi ingin menikahkan Hanafi dengan Rapiah yaitu untuk membalas budi pada ayah Rapiah yang telah membantu membiayai sekolah Hanafi.Awalnya Hanafi tidak mau karena cintanya hanya untuk Corrie saja.Tapi dengan bujukan ibunya walaupun terpaksa ia menikah juga dengan Rapiah.Karena Hanfi tidak mencintai Rapiah,dirumah Rapiah hanya diberlakukan seperti babu.Mungkin Hanafi menganggap bahwa Rapiah itu seperti tidak ada apabila banyak temannya orang Belana datang ke rumahnya.Hanafi dan Rapiah di karuniai seorang anak laki-laki yang bernama Syafei.
            Suatu hari Hanafi sedang berdebat dengan ibunya,tiba-tiba ia di gigit oleh seekor anjing gila dan mengharuskannya ke Betwi untuk berobat.Di Betawi Hanafi dipertemukan kembali dengan Corrie.Kemudian setelah itu,Hanafi menikah dengan Corrie dan ia mengirim surat pada ibunya bahwa dia menceraikan Rapiah dan juga memutuskan untuk tidak kembali ke Solok.Ibu Hanaf dan Rapiah pun sangat sedih tetapi walaupun Hanafi seperti itu Rapiah tetap sabar dan tetap tinggal dengan Ibu Hanafi.
            Perkawinan Hanaf dan Corrie pun ternyata tidak berjalan dengan baik,kehidupan mereka tidak bahagia.Suatu hari Hanafi menuduh Corrie berzina dengan orang lain,karena sakit hati mendengar tuduhan suaminya.Corrie pun bercera dengan Hanafi,lalu Corrie pergi ke Semarang dan menjadi pegawai panti asuhan.
            Hanafi merasa bersalah kepada Corrie.Semalaman Hanafi tidak dapat tidur karena memikirkan Corrie.Keesokan harinya,Hanafi pergi ke Semarang untuk menemui Corrie dirumah.Namun,Corrie tngah dirawat di rumah sakit karena penyakit Cholera yang dideritanya.Akhirnya Corrie meninggal dunia.Selang beberapa waktu Corrie meninggal dunia Hanafi pun mengetahuinya,ia sangat sedih,merasa bersalah,depresi dan sangat menyesal telah menyakiti hati Corrie.Kemudian karena sangat sedih,Hanafi pun memutuska kembali ke kampung halamannya untuk menemui ibunya.Disana Hanafi hanya diam-diam saja.Seakan-akan hidupya sudah tidak ada artinya lagi.Suatu hari Hanafi sakit.Dan ia dibawa berobat kerumah sakit.Setelah diperiksa oleh dokter  ternyata Hanafi telah minum sublimat untuk mengakhiri hidupya.Tidak lama kemudian,Hanafi pun meninggal dunia.

·         Tema                           : Perbedaan adat istiadat
·         Alur                             : Alur Maju
·         Setting/Latar              
a.Latar Tempat            : Rumah Hanafi,Kantor Pos,Gang Pasar
                                      Baru,Probolinggo,Hotel Semeru,Sukabumi dan Betawi.    
b. Latar Waktu            : Pagi hari,Siang hari,Sore hari, dan Malam hari
c.Latar Suasana           : Menyedihkan,
·         Tokoh                          : Ibu Hanafi,Rapiah,Hanafi,Sibuyung,Corrie,Tante Lien dan
                                      Mina.
·         Watak tokoh               : -Ibu Hanafi   : Sabar,baik,penyayang
                                      - Rapiah         : Baik,sabar,lembut
                                      - Hanafi         : Egois,keras kepala,pemarah
                                      - Si Buyung   : Penurut
                                      - Corrie          : Baik hati,mudah bergaul,sabar,berani
                                      - Tante Lien   : Pembohong
                                      - Mina            : Penurut,ceria
·         Bahasa                         : Batak,Minang,Melayu,dan diselipkan juga bahasa Belanda
·         Majas                           : Alerogi(perumpamaan),Hiperbola,Ironi,dan Litotes
·         Nilai                            : -Nilai agama
                                      - Nilai Sosial
·         Amanat                       :  - Janganlah meninggalkan bangsa,orang tua,istri dan
                                         anak kita hanya untuk kebahagian diri sendiri.
                                       - Jangan memaksakan pernikahan yang tidak pernah
                                         diinginkin oleh penggantin tersebut.
                                       - Jangan pernah membohongi perasaan diri sendiri.
                                       - Jangan menuduh seseorang jika belum diketahui
                                         kebenarannya.
                                      - Cintailah bangsa kita sendiri, ibu,istri maupun anak kita.    






2 komentar:

  1. resensi ringkas pada namun berkualitas
    salah satu novel yang menginspirasi...
    Kunjungi juga artikel kami tentang resensi salah asuhan, novel salah asuhan, sinopsis salah asuhan atau novel abdul muis

    BalasHapus
  2. Slots of Vegas: Review for the Best Casino Sites and Online
    The Slots of 벳 매니아 Vegas 마추 자 먹튀 Slot Machine. There are lots of 텐뱃 gambling websites that offer a wide array of games, 업소 사이트 some of which 홀덤족보 are a real-life

    BalasHapus

 

Blogger news

Blogroll

About